waktu terus berlalu
seiring langkahku yang coba tuk lewati hari demi hari
Enam tahun berlalu dengan sangat cepat dan tak terasa sudah terlalu banyak peristiwa terjadi dalam jangka waktu yang singkat. Perubahan demi perubahan pun berlarian dari waktu ke waktu. Bahagia, cinta, airmata dan darah pun telah mewarnai apa yang pernah terjadi tanpa ada sesuatu yang bisa menghalanginya. Tapi tidak ada alasan apapun untukku hentikan langkah kakiku ini, perjalanan masih amat sangat panjang. Walau nafas tersengal masih banyak persinggahan dari mimpi-mimpi ini yang belum tersinggahi. Dan lagi-lagi tak ada alasan apapun yang dapat menghalangi hidupku dalam menggapai semua persinggahan dari mimpi-mimpiku ini - kecuali Sang Pemilik Nyawa ini mengambilnya dari hidupku.
kadang ku tak mengerti semua yang terjadi
semua saling merindukan saling melupakan
Terkadang tetap masih terngiang pertanyaan yang belum pernah bisa terjawab sampai saat ini; mengapa satu cinta yang sangat hangat membara yang telah dibina berjuta-juta tahun bisa menjadi perang yang berdarah-darah hanya karena satu hari kesalahan? Apakah sebegitu dahsyatnya amarah karena kekecewaan itu, serupa lahar yang menggilas habis apa yang dilewatinya tanpa pandang bulu dan melupakan segala yang pernah ada. Begitu cepatnya rasa kerinduan itu berlalu dan begitu membaranya amarah itu hingga melupakan segalanya dan menyisakan luka yang terus menerus berceceran tanpa pernah berhenti. Begitupun juga denganmu, hai kekasihku.
tak kurasa lagi hangat peluk disini
tak ku dapat lagi belai kasih disini
Pada akhirnya engkau berlalu dari kehidupanku, bahkan bakal kehidupan yang telah kita sketsa dengan senyuman disaat kita bersama juga telah kamu lupakan. Kau nikmati hidupmu dengan terus mengikuti arus deras emosi yang mengalir entah kemana. Dan tak pernah mau menengok ke belakang lagi, bahwa aku masih ada di sini bersama cuil harapan akan kebahagiaan yang sering kita lebur bersama --dulu.
waktu terus berlalu membawa diriku
dalam suka dalam duka menangis dan tertawa
Tapi kini semua telah berlalu, seiring berlalunya waktu meninggalkan masa kemarin. Tak akan ada lagi impian setelah ini yang dulu sering kita khayalkan bersama sambil menatap bintang-bintang. Tak akan ada lagi canda dan tawa yang riang dan gelora asmara beradu peluh.
tak ku dengar lagi suara tawa disini
tak ku lihat lagi senyum kecil disini
ku tertawa dan menari raing gembira
ku tertawa dan bernyanyi . . .
Pastinya, harus ku kubur dalam-dalam semua yang telah terecap. Cinta, kerinduan, kebahagiaan, senyuman, kecupan, pelukan, perhatian, candan tawa, cemburu, duka, perdebatan, sakit hati, emosi, dusta, dan segala perasaan yang pernah berkecamuk saat kita ada berdampingan menapaki hari-hari ceria dan hari-hari kelam. Yang berlalu biarlah berlalu dan mencoba menutup harapan akan kembalinya perasaan yang dulu kembali terulang agar tidak kembali terulang apa yang telah menjadi akhir percintaan kita..
apa yang kini kurasakan
tak ada tak ada lagi yang pergi datang kembali
yang hilang akan tetap hilang
Aku berusaha menghargai keadaan, walau tetap saja ada di salah satu sudut hatiku yang menentang kejadian dimana aku akan merasakan sesuatu yang menggangu di hati ini. Sesuatu yang berdesir, terkadang perih, terkadang sangat tersiksa. Tapi satu episode cinta telah berlalu dan menyisakan luka, sedangkan aku tidak dapat berbuat apa-apa..
tak ku dengar lagi tak ku lihat lagi
tak ku rasa lagi tak ku dapat lagi
** Bagian yang Hilang - Funky Kopral
seiring langkahku yang coba tuk lewati hari demi hari
Enam tahun berlalu dengan sangat cepat dan tak terasa sudah terlalu banyak peristiwa terjadi dalam jangka waktu yang singkat. Perubahan demi perubahan pun berlarian dari waktu ke waktu. Bahagia, cinta, airmata dan darah pun telah mewarnai apa yang pernah terjadi tanpa ada sesuatu yang bisa menghalanginya. Tapi tidak ada alasan apapun untukku hentikan langkah kakiku ini, perjalanan masih amat sangat panjang. Walau nafas tersengal masih banyak persinggahan dari mimpi-mimpi ini yang belum tersinggahi. Dan lagi-lagi tak ada alasan apapun yang dapat menghalangi hidupku dalam menggapai semua persinggahan dari mimpi-mimpiku ini - kecuali Sang Pemilik Nyawa ini mengambilnya dari hidupku.
kadang ku tak mengerti semua yang terjadi
semua saling merindukan saling melupakan
Terkadang tetap masih terngiang pertanyaan yang belum pernah bisa terjawab sampai saat ini; mengapa satu cinta yang sangat hangat membara yang telah dibina berjuta-juta tahun bisa menjadi perang yang berdarah-darah hanya karena satu hari kesalahan? Apakah sebegitu dahsyatnya amarah karena kekecewaan itu, serupa lahar yang menggilas habis apa yang dilewatinya tanpa pandang bulu dan melupakan segala yang pernah ada. Begitu cepatnya rasa kerinduan itu berlalu dan begitu membaranya amarah itu hingga melupakan segalanya dan menyisakan luka yang terus menerus berceceran tanpa pernah berhenti. Begitupun juga denganmu, hai kekasihku.
tak kurasa lagi hangat peluk disini
tak ku dapat lagi belai kasih disini
Pada akhirnya engkau berlalu dari kehidupanku, bahkan bakal kehidupan yang telah kita sketsa dengan senyuman disaat kita bersama juga telah kamu lupakan. Kau nikmati hidupmu dengan terus mengikuti arus deras emosi yang mengalir entah kemana. Dan tak pernah mau menengok ke belakang lagi, bahwa aku masih ada di sini bersama cuil harapan akan kebahagiaan yang sering kita lebur bersama --dulu.
waktu terus berlalu membawa diriku
dalam suka dalam duka menangis dan tertawa
Tapi kini semua telah berlalu, seiring berlalunya waktu meninggalkan masa kemarin. Tak akan ada lagi impian setelah ini yang dulu sering kita khayalkan bersama sambil menatap bintang-bintang. Tak akan ada lagi canda dan tawa yang riang dan gelora asmara beradu peluh.
tak ku dengar lagi suara tawa disini
tak ku lihat lagi senyum kecil disini
ku tertawa dan menari raing gembira
ku tertawa dan bernyanyi . . .
Pastinya, harus ku kubur dalam-dalam semua yang telah terecap. Cinta, kerinduan, kebahagiaan, senyuman, kecupan, pelukan, perhatian, candan tawa, cemburu, duka, perdebatan, sakit hati, emosi, dusta, dan segala perasaan yang pernah berkecamuk saat kita ada berdampingan menapaki hari-hari ceria dan hari-hari kelam. Yang berlalu biarlah berlalu dan mencoba menutup harapan akan kembalinya perasaan yang dulu kembali terulang agar tidak kembali terulang apa yang telah menjadi akhir percintaan kita..
apa yang kini kurasakan
tak ada tak ada lagi yang pergi datang kembali
yang hilang akan tetap hilang
Aku berusaha menghargai keadaan, walau tetap saja ada di salah satu sudut hatiku yang menentang kejadian dimana aku akan merasakan sesuatu yang menggangu di hati ini. Sesuatu yang berdesir, terkadang perih, terkadang sangat tersiksa. Tapi satu episode cinta telah berlalu dan menyisakan luka, sedangkan aku tidak dapat berbuat apa-apa..
tak ku dengar lagi tak ku lihat lagi
tak ku rasa lagi tak ku dapat lagi
** Bagian yang Hilang - Funky Kopral