Men, loe menghilang lagi.
Padahal gue sempet ‘berandai’ tentang kita
Apakah waktu dan jarak yang membuat loe enggan berbagi rasa bersama kita lagi disini?
Semula gue merasa banyak faktor yang telah ‘merebut’ loe dari kita: jarak, situasi, teman baru loe, kekasih baru loe, lingkungan baru loe, kegiatan pengorganisasian loe, kehidupan baru loe yang sekarang, dan banyak lagi Men.
Tapi sekarang entah Men, gue harus menyalahkan siapa dan kenapa?
Gue enggak tau dan enggak megerti
apakah loe menganggap kami itu ada
atau menganggap kami hanya sebatas kerinduan
yang dapat dirindukan secara sesaat saja?
Apakah kami telah menjadi masa lalu di kehidupan loe?
Sayang ya Men! Saat kita bersama terlalu banyak khayalan yang kita uraikan dengan kenyataan yang sekarang sedikitpun tidak tersentuh, apalagi terealisasikan...
Maafin kegalauan hati gue, Men.
Seorang manusia yang selalu berkhayal
dapat selalu bersama sahabatnya tanpa ada perpisahan.
Tapi gue udah enggak bisa berbuat apa-apa lagi, Men.
Gue cuma bisa berharap tulus melalui doa buat loe, Men.
Kami disini selalu menunggu loe untuk bisa bersama dengan kami lagi...
Akhir november 2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment