Showing posts with label tentang kerinduan. Show all posts
Showing posts with label tentang kerinduan. Show all posts

TENTANG KERINDUAN

4

Ada kerinduan yang selalu saja datang saat aku sedang tidak ingin terusik oleh perasaan itu, tetapi apa mau dikata, kerinduan itu datang dan nyata hadir dalam kesendirianku.

Huh, selalu saja aku tidak dapat membunuh atau bahkan hanya sekedar untuk menahannya agar tidak menyerobot masuk ke dalam jiwa ini yang memang sedang membutuhkan kesendirian. Kenangan yang menghasilkan sebuah kerinduan akan terus abadi di dalam putaran alam bawah sadar yang dengan seenaknya sendiri, tidak mengenal waktu dan kondisi akan datang dan membunuh jiwa-jiwa yang sedang ingin kosong tanpa kenangan akan kerinduan.

Rasa rindu kadang dapat membuatku menjadi seperti orang tidak waras yang mencampur adukkan tangis dan tawa di saat yang bersamaan, menggabungkan teriakan kemenangan dan rintihan lirih yang menyayat di waktu yang sama. Malah lebih sering rasa rindu itu membuat aku tidak berdaya dan hanya bisa terdiam membisu dengan tatapan kosong dan hanyut dalam kenangan-kenangan yang melenakan, hingga seakan-akan jiwa ini melayang dari jasadnya dan terbang melewati lorong waktu dimana kenangan itu terjadi dimasanya dan aku ikut menikmatinya kembali.

Pfffhhh.. memang sangat tidak ada gunanya melawan kenangan akan kerinduan yang hadir dengan tiba-tiba itu, toh sesibuk apapun kita dengan rutinitas yang kita jalani, sekeras apapun otak kita berfikir tentang hari ini dan masa yang akan datang, kerinduan tetap saja akan merasuki jiwa kita melalui celah-celah yang tanpa kita sadari. Sampai detik ini tidak ada manusia super manapun yang dapat membuang kenangan akan sebuah kerinduan dari masa lalunya dan menghilangkannya dari sejarah hidupnya, benar-benar lenyap hilang tidak berbekas.

Ada saat-saat di masa yang telah kita lalui, entah beberapa tahun yang lalu atau seminggu yang lalu, ada kejadian-kejadian yang indah atau tiba-tiba saja menjadi sangat mengesankan saat dimasa kini kita terkenangnya. Dan masa-masa itu seakan-akan kita hidupkan kembali dan kita ulang kembali untuk dapat kita rasakan secara nyata seperti waktu dulu – walau hanya dalam lamunan. Selalu ada kerinduan yang hadir dalam nyata hidup ini.

Kerinduanku kepadamu juga muncul saat aku sudah benar-benar bisa melupakanmu dan menganggap kamu tidak pernah ada di kehidupanku. Tapi bayang-bayang saat kita sedang bersama, entah saat kita berdua melihat mentari terbit dari atas bukit, entah saat kita menikmati senja di pinggir pantai sambil duduk di atas pasir putih, entah saat kita bercanda atau berjalan bergandengan tangan, entah saat kita berpelukan sambil berciuman juga saat kita bertengkar dan kamu menangis, entah saat terakhir pertemuan kita yang menandakan juga akhir dari hubungan kita karena pengkhianatan cinta yang telah aku lakukan kepadamu..

Kejadian demi kejadian yang pernah kita lalui bersama kini muncul secara tiba-tiba dan menerawangkan pikiranku akan kejadian yang telah lalu. Sebenarnya aku ingin sekali berontak tapi aku tidak mampu jadi aku biarkan saja kenangan kerinduan tentang kita kini berada di dalam pikiranku.

Selalu saja ada hal yang pada akhirnya membuatku menjadi ingat kembali pada kenangan yang tidak seharusnya diulang kembali. Tapi apa mau dikata, sekali lagi, hukum alam telah mengaturnya sedemikian rupa dan aku tidak mampu berbuat apa-apa. Toh, kita memang dilarang untuk melawan hukum alam, karena memang semua sudah ada aturannya.

Betapa sebuah wangi parfum dapat menerawangkan pikiranku kepadamu dan menganggap kamu nyata ada di hadapanku, terlebih saat aku memejamkan mata ini. Betapa malam yang sangat indah dengan bintang-bintangnya dapat membuat bayanganmu hadir kembali bersamaku dan berdiri disampingku memeluk lenganku.

Kini, kurindukan dirimu dalam keutuhannya, wanita yang begitu sabarnya menghadapi kenakalanku dan begitu dalamnya mencintaiku dengan sedemikian rupa serta menerima segala keadaanku dengan apa adanya. Kurindukan sentuhan-sentuhanmu yang dulu sering aku dapatkan entah saat aku sedang bersedih atau aku sedang menikmati hangatnya candamu. Kelembutan senyumanmu yang selalu saja meluluhkan amarahku dan sejuknya tatapan matamu yang membuatku merasa menjadi orang yang paling sangat disayangi.

Kamu memang tidak tergantikan. Dan aku yang memang sangat bodoh mempermainkan kasih sayang yang kamu berikan kepadaku yang seharusnya aku jaga dan aku syukuri sebagai suatu kenikmatan. Tapi semua sudah berlalu. Kamu telah tiada. Dan aku hanya bisa mendapati dirimu hadir di kehidupanku dengan membuka hati ini dan membiarkan kenangan kerinduan itu hadir mendekap erat jiwaku yang nestapa.

Semoga. Dan aku yakin. Kau akan bahagia di alam sana.
Bersama keindahan kasih sayang yang kamu miliki.
Dan juga kasih sayang-Nya…


Dalam Kenangan & Duka,
adiindie