Senja & Kemuafikan

7

Seharusnya tak ku kutuk senja di sore hari ini
karena sungguh, seandainya aku tidak munafik aku akan mengatakan dengan sesungguhnya bahwa pendaran kemilau senja yang tadi ku lihat di atas gedung bertingkat duapuluh tujuh itu benar-benar sangat indah dan syahdu. Sepuhan warna merah transparan berhasil membuat semua benda-benda yang tersinarinya terlihat menjadi manis. jalan raya, mobil, motor, pepohonan, manusia-manusia yang berlalu lalang, gedung-gedung yang menjulang ke angkasa..

Tapi ternyata jiwaku memang telah di gerogoti oleh kemunafikan-kemunafikan yang datang berbondong-bondong menyerbu jiwa indahku lalu mengobrak-abriknya dan menjadikannya ruang hitam yang meng-esa-kan kebencian. Sudah terjadi dan aku tidak ingin menyalahkan diriku atas kejadian kemarin, dimana satu kemunafikan aku biarkan masuk ke dalam jiwaku dan aku manjakan. Setelahnya aku terlena oleh kemunafikan itu dan membiarkan kemunafikan-kemunafikan yang lain menyetubuhiku terus menerus. Hingga kini aku menjadi bagian dari kemunafikan.
Jadi aku tidak bisa mengatakan bahwa senja itu indah, terutama di sore ini: senja menjadi sesuatu yang sangat memuakkan dan membosankan.

Seandainya satu kemunafikan itu tidak aku persilahkan masuk ke dalam relung jiwaku kemarin, dan mengiyakan ketersediaanku untuk menjadikan hubungan ini terikat kuat oleh tali pernikahan saat kamu menawarkannya kepadaku, mungkin semuanya tidak akan menjadi seperti yang sekarang ini. Aku hitam oleh cinta...

Sungguh, tak sepantasnya senja di sore ini aku cacimaki karena senja memang indah dan akan selalu terlihat indah. Yeah, seharusnya aku tidak punya alasan lain untuk mencacimaki senja, tapi entah mengapa kini aku selalu saja mencari-cari cara untuk mencacimaki keindahan senja. Apalagi setelah aku tidak pernah bisa lagi melihatnya dengan penuh kedamaian seperti dulu, yang biasa aku lakukan di setiap kesempatan: menatap senja yang merekah di tepi pantai bersamamu, saat kamu masih menjadi milikku...


ppfffhhh...

Related Posts:

  • Aku Masih Ada...ren,dalam remang kamarku yang sumpek dan pengap tanpa ada ventilasi udaradan bau bacin yang keluar dari sampah berbagai makanan basi yang teronggok di… Read More
  • Khayalan Tentang DukaDan bila kau harus pergi jauh dan tak kembali Ku akan merelakan mu bila kau bahagia Selamanya.. disana.. walau tanpakuCepat atau lambat, kita pasti ak… Read More
  • Senandung HidupSelalu saja ada hal baru yang tak dapat diperhitungkan sebelumnya,jatuh terpuruk disaat dan waktu yang tidak tepat.Banyak kejadian-kejadian yang tidak… Read More
  • kembali...ijinkan aku kembali datang,memuntahkan cerita dalam kata-kata seadanyatentang kejadian yang telah lalu,pengembaraan menjelajahi bukit-bukit waktu den… Read More
  • Anjing Manis dan Pisau DapurTerasa lucu, saat anak kecil itu bernyanyi tentang anjing dengan ekspresi yang ceria dan sesekali menirukan suara gonggongan, guk..gukk.guukk.. Teras… Read More

7 comments:

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ said...

kakak tUlisannya daleM bngtt...bnr2 bagus tuk di resapi ^^

Indah said...

semua dibuat secara indah ya....indah memang indah ya...

namaku wendy said...

bagaimana dengan nasib sang fajar mas? apa ia ikut juga tercacimaki-kah?

Anonymous said...

Tidak usah terlalu dalam "menyesali" kemunafikan ! Tdk ada yang sempurna di dunia ini, yang penting mau "memperbaiki" kesalahan yang lalu, untuk "menggapai" keindahan yang pernah hilang ! Semoga ...

Anonymous said...

..dan hadapi masa kini, karena yang lalu biarlah berlalu seperti waktu...

tks for visiting my blog,
^___^

Anonymous said...

kaget..begitu masuk blog ini ada nama saya di postingan teratas..wekekeke. btw, tulisannya keren...

Kristina Dian Safitry said...

jangan simpan sebuah kemunafikan jika ingin melepaskan diri dari kerangkeng harimau,ha..ha...