Sepertinya malam ini Aku merasakan satu cinta yang sudah lama Aku abaikan, hai cinta apa kabar? Boleh Aku memanggilmu Bintang? Ku harap ini tidak berlebihan. . .
Dan malam ini Aku merindukan Bintang itu. (15.11.2005 00:13)*
Dan malam ini Aku merindukan Bintang itu. (15.11.2005 00:13)*

Dia bilang, “Di saat tengah malam, tiba-tiba saja Aku ingin duduk di teras depan tempatku bekerja dan menatap langit yang ternyata tidak kelam. Disana Aku melihat ada bulan penuh cukup terang dan ada satu Bintang yang berpijar terang di atasnya. Lalu Aku membanding-bandingkan, mana yang lebih indah, bulan penuh ataukah Bintang kecil yang benderang. Ternyata pilihanku tertuju kepada Bintang yang terlihat lebih kecil di bandingkan bulan.”
Dia juga bilang, “Bintang jauh lebih indah, mulai dari bentuknya, pijaran sinarnya. Bintang juga selalu ada berpijar walau tidak terang di malam kelam, sedangkan bulan tidak, ia bisa datang untuk satu malam dan bisa menghilang dalam empat malam berturut-turut.”
Dan dia melanjutkan, “Aku ingin memiliki Bintang itu, Bintang yang selalu ada tanpa kita pinta. Selalu membasuh malam-malamku dengan sinarnya. Ada kedamaian saat Aku melihatnya menerangiku. Ada rasa bahagia saat Aku menatapnya.”
Lalu dengan semangat dia berkata, “Aku ingin dapat memiliki sesorang yang menyerupai Bintang itu!”
Dia juga bilang, “Bintang jauh lebih indah, mulai dari bentuknya, pijaran sinarnya. Bintang juga selalu ada berpijar walau tidak terang di malam kelam, sedangkan bulan tidak, ia bisa datang untuk satu malam dan bisa menghilang dalam empat malam berturut-turut.”
Dan dia melanjutkan, “Aku ingin memiliki Bintang itu, Bintang yang selalu ada tanpa kita pinta. Selalu membasuh malam-malamku dengan sinarnya. Ada kedamaian saat Aku melihatnya menerangiku. Ada rasa bahagia saat Aku menatapnya.”
Lalu dengan semangat dia berkata, “Aku ingin dapat memiliki sesorang yang menyerupai Bintang itu!”

Manusia dan Bintang apakah bisa disamakan? Ya, secara bentuk mungkin tidak, tapi secara fungsi mungkin bisalah!
Bintang berfungsi memperindah malam dengan terang dan bentuknya yang menawan, sedangkan manusia juga bisa memperindah kehidupan seseorang yang mencintainya dengan terang kasihnya.
Bintang ada menemani malam kelam dan menjaganya dari kesunyian, manusia juga dapat menjadi pengobat kesunyian di saat seseorang merasa sendiri dan butuh seseorang yang lain untuk menemaninya.
Bintang dapat menenangkan dan mendamaikan hati saat kita melihatnya berpijar menembus malam, begitu juga manusia, bisa membahagiakan dan membuat hati berbunga-bunga saat kerinduan menghampiri para pecinta.
Bintang berfungsi memperindah malam dengan terang dan bentuknya yang menawan, sedangkan manusia juga bisa memperindah kehidupan seseorang yang mencintainya dengan terang kasihnya.
Bintang ada menemani malam kelam dan menjaganya dari kesunyian, manusia juga dapat menjadi pengobat kesunyian di saat seseorang merasa sendiri dan butuh seseorang yang lain untuk menemaninya.
Bintang dapat menenangkan dan mendamaikan hati saat kita melihatnya berpijar menembus malam, begitu juga manusia, bisa membahagiakan dan membuat hati berbunga-bunga saat kerinduan menghampiri para pecinta.

Sejauh mana manusia bisa menjadi seperti Bintang, yang berfungsi selalu saja membuat hati manusia merasa senang selalu?
Memang, tidak semua Bintang bersinar dengan terang, tidak semua Bintang ada di saat malam kelam. Bintang walaupun banyak bertebaran menghiasi angkasa malam, tapi hanya beberapa saja yang dapat bertahan menghadapi gelapnya malam, dengan terus berpijar, walau dengan pendaran yang tidak terlalu terang., tapi dia terus berusahan dengan sisa-sisa sinarnya.
Tapi selalu ada saatnya, dimana Bintang tidak mampu bersinar sama sekali walau dengan usaha keras berjuang untuk dapat berkilauan, Bintang tetaplah tidak bisa di sebut sebagai kesempurnaan keindahan, karena dia juga memiliki keterbatasan bergerak.
Adalah semesta alam yang dapat membuat Bintang tidak dapat bergerak dengan leluasa, semesta alam yang seketika dapat menjadi tidak bersahabat dengan malam, semesta alam yang menurunkan kesedihan. Menitikkan bulir-bulir airmata, hujan.
Ya, dengan hujanlah Bintang tidak dapat memperlihatkan keindahannya untuk semesta bumi. Ini hukum semesta alam, yang menandakan tidak akan pernah ada kesempurnaan yang mutlak. Selalu saja ada penghalang untuk menuju kesempurnaan. Tapi itulah fitrah kehidupan.
Sama, manusia juga, walau di ciptakan dengan kesempurnaan melebihi penciptaan makhluk yang lainnya, tetap saja manusia mempunyai kekurangan yang menandakan kesempurnaannya terbatas.
Lalu, jika sudah begini adanya, apakah masih pantas manusia disamakan dengan Bintang?
Memang, tidak semua Bintang bersinar dengan terang, tidak semua Bintang ada di saat malam kelam. Bintang walaupun banyak bertebaran menghiasi angkasa malam, tapi hanya beberapa saja yang dapat bertahan menghadapi gelapnya malam, dengan terus berpijar, walau dengan pendaran yang tidak terlalu terang., tapi dia terus berusahan dengan sisa-sisa sinarnya.
Tapi selalu ada saatnya, dimana Bintang tidak mampu bersinar sama sekali walau dengan usaha keras berjuang untuk dapat berkilauan, Bintang tetaplah tidak bisa di sebut sebagai kesempurnaan keindahan, karena dia juga memiliki keterbatasan bergerak.
Adalah semesta alam yang dapat membuat Bintang tidak dapat bergerak dengan leluasa, semesta alam yang seketika dapat menjadi tidak bersahabat dengan malam, semesta alam yang menurunkan kesedihan. Menitikkan bulir-bulir airmata, hujan.
Ya, dengan hujanlah Bintang tidak dapat memperlihatkan keindahannya untuk semesta bumi. Ini hukum semesta alam, yang menandakan tidak akan pernah ada kesempurnaan yang mutlak. Selalu saja ada penghalang untuk menuju kesempurnaan. Tapi itulah fitrah kehidupan.
Sama, manusia juga, walau di ciptakan dengan kesempurnaan melebihi penciptaan makhluk yang lainnya, tetap saja manusia mempunyai kekurangan yang menandakan kesempurnaannya terbatas.
Lalu, jika sudah begini adanya, apakah masih pantas manusia disamakan dengan Bintang?

Dia berkata, “Bintang tetap akan selalu ada, karena hujan hanya sesaat saja menghalanginya, setelah itu Bintang akan kembali ke-keadaan semula, berpendar dan memberikan keindahannya, dan Aku percaya itu. Karena Bintang memang tercipta dari keindahan dan menciptakan keindahan di hati pemandangnya.”
Dia menambahkan, “Aku telah menemukan seseorang yang menyerupai keindahan Bintang itu dan Aku harap ia bisa menjadi penerang di angkasa hatiku.”
Dengan senyum yang sangat manis dia berkata,
“Kamulah orangnya, apakah kamu bersedia menjadi Bintangku?!”
Dia menambahkan, “Aku telah menemukan seseorang yang menyerupai keindahan Bintang itu dan Aku harap ia bisa menjadi penerang di angkasa hatiku.”
Dengan senyum yang sangat manis dia berkata,
“Kamulah orangnya, apakah kamu bersedia menjadi Bintangku?!”
November 2005
*SmS From Renjani
0 comments:
Post a Comment