Ke–semu–an

0

Segala rasa cinta yang kini Aku punya hanyalah kegiatan semu yang melemahkan detak jantungku. Dan membuat lemas tulang belulangku.

Serta ceceran darah yang menetes di setiap lukaku membanjiri lantai tanah yang tubuhku ini berpijak, seakan meronta lirih memohon sebuah ampunan atas secerca luka yang tak pernah bisa terobati…

Masih pantaskah Aku merasakan wangi cinta yang memang diperuntukkan untuk semua mahluk di alam semesta yang mempunyai hati dan rasa? Apakah Aku masih pantas ?!

Setelah penjelajahan cinta yang Aku alami memberikan hasil nyata sebongkah luka yang perih di setiap inci bagian di jasadku ini, sehingga kepedihan abadi pun tak dapat Aku elakkan kehadirannya di kehidupanku ini.

Seolah-olah hidangan anggur yang beracun hanya dikhususkan untukku seorang.
Tanpa setetes pun boleh di bagikan untuk manusia di samping-sampingku
Tidak, tidak boleh…

Hanya Aku…
Sendiri…!


Malaka Sari
Agustus 2002

0 comments: