Malam Jum’at yang Berbahagia


Jiwa terasa berbeda dan hasrat bergejolak
Entah sengaja bergetar atau memang tergetar
Oleh jasadmu yang muncul di keheningan suasana yang senyap dan menjadikan sebuah pemberontakan bagi peluh yang tidak seharusnya keluar di saat dinginnya malam menunaikan tugasnya
Menjadikan kaku tubuh ini serasa membeku
Lalu entah gerangan apa yang membuat suasana tegang menjadi sedikit demi sedikit mencair
Setelah ku habiskan langkahku mendekati jasadmu
Sampai jarak yang terdekat: jasadmu dengan jasadku
Auramu dapat menjinakkan tubuhku yang tidak menentu
Walau dengan sipuan malu yang kamu miliki
Mampu merubah sesuatu yang memang harus dirubah
Merubah ketegangan menjadi penuh warna
Penuh rasa serta penuh dengan lonceng hati
Sungguh pertemuan yang sangat indah
Dan yang pasti akan aku tunggu lagi pertemuan selanjutnya dengan kamu…


To : Handini
27 September 2002