Showing posts with label Posting Lawas. Show all posts
Showing posts with label Posting Lawas. Show all posts

Surat untuk Si Bencana yang Selalu Melanda

0

Tak perlu aku bertanya tentang bagaimana kabarmu
Karena aku memang tidak mau tahu
tentang kabarmu sekarang
(akh… sudahlah itu tidak penting untuk di bicarakan!!)
Yang penting di saat ini adalah:
Kenapa sih perbuatan yang sangat menderitakan hidup kamu hadiahkan untuk aku bahkan selalu dan selalu
Aku tidak tahu apa yang ada di otakmu (?)
apa keinginanmu (?)

Dan apa yang kamu harapkan dari hidupku ini
Tolonglah berikan aku jeda
untuk dapat merasakan nikmatnya
hidup ini tanpa ada duka nestapa
Agar sesuatu yang manis
memang benar kurasakan manis
Haruskah permohonan yang meronta aku lakukan
agar belas kasih atas kurungan yang kau miliki
dapat terlepas (mungkin) untuk selama-lamanya
Atau bila permintaan itu terlalu berat untuk di kabulkan
aku (berusaha) rela hidupku hancur di tanganmu
Tapi tolong,
Sekali lagi tolong
(aku mohon)
Jangan kamu hancurkan juga
kehidupan orang-orang yang aku sayangi
Tolong…


20 Oktober 2002

Berjuta Keindahan

0

Berjuta keindahan di satu malam
Yang sangat mempesona
Di saat kedua jiwa menjadi satu di dalam gejolak kemesraan membuaikan suasana

Berjuta keindahan di satu malam
Yang sangat mengagumkan
Di mana cinta menjadi bahasa tubuh
Sementara kasih sayang menjadi penghias ruangan

Berjuta keindahan di satu malam
Yang sangat menakjubkan
Di saat hidangan-hidangan kebahagiaan
Hanya di peruntukkan untuk dua insan pengasih
Yang memang sangat membutuhkan kasih

Berjuta keindahan di satu malam
Yang memang benar-benar sangat indah
Di mana hanya ada Aku dan kamu
Hanya kita berdua yang merasakannya
Dan juga menikmatinya.


03 Oktober 2002

Tentang

0


Tentang sebuah prilaku yang sangat fatal terhadap kehidupan
Prilaku umum yang memang terbiasa dilakukan
Tentang kelakuan yang sangat indah di lihat dan damai di rasakan
Tentang sesuatu yang tidak pernah hilang dan tidak akan pernah mati

Tentang pengorbanan dengan atau tanpa sesuatu yang rasional
Tentang tetesan airmata serta wewangian abadi nan semerbak
Tentang kebahagiaan, keharuan, kenikmatan, kepedihan, kerinduan dan tangisan yang menyatu membaur di dalam satu rasa

Tentang cerita yang selalu di hiasi dengan warna-warni kehidupan yang sama namun berbeda waktu dan tempat
Tentang perasaan jiwa yang membumbungkan kemuliaan, mengibarkan hembusan kasih serta menebarkan bibit kasih sayang
Tentang satu kata yang begitu sempurna serta memiliki berjuta-juta makna keindahan

Tentang anugerah yang di beri sang Maha Pencipta untuk semua mahluk ciptaannya.
Tentang CINTA…


September 2002

Malam Jum’at yang Berbahagia

0

Jiwa terasa berbeda dan hasrat bergejolak
Entah sengaja bergetar atau memang tergetar
Oleh jasadmu yang muncul di keheningan suasana yang senyap dan menjadikan sebuah pemberontakan bagi peluh yang tidak seharusnya keluar di saat dinginnya malam menunaikan tugasnya
Menjadikan kaku tubuh ini serasa membeku
Lalu entah gerangan apa yang membuat suasana tegang menjadi sedikit demi sedikit mencair
Setelah ku habiskan langkahku mendekati jasadmu
Sampai jarak yang terdekat: jasadmu dengan jasadku
Auramu dapat menjinakkan tubuhku yang tidak menentu
Walau dengan sipuan malu yang kamu miliki
Mampu merubah sesuatu yang memang harus dirubah
Merubah ketegangan menjadi penuh warna
Penuh rasa serta penuh dengan lonceng hati
Sungguh pertemuan yang sangat indah
Dan yang pasti akan aku tunggu lagi pertemuan selanjutnya dengan kamu…


To : Handini
27 September 2002

virus Sepi

0


kesepian yang bersinggah masih saja tidak mau beranjak
dari tempat yang tidak seharusnya ia singgahi
karena kehadirannya yang sangat tidak aku inginkan
bagai tamu tak di undang membuatku merasa terusik
dan terasa sangat tidak nyaman untuk di nikmati
entah sampai kapan virus ini akan tersadar
bahwa ia sangat tidak pantas singgah
apalagi sampai menetap
untuk bercampur dengan darah yang ada di tubuhku ini


27 September 2002

perkenalan

0

Hadirnya dirimu di hari suramku ini
Membawa sejuta tetesan harapan kebahagiaan
Yang membangkitkan gelora rasa yang telah mati
Bagai pagi ini, dimana pendaran cahaya matahari
memberi utuh apa yang di milikinya tanpa rasa pamrih
Walau kepastian belum boleh membenarkan
bagaimana dalamnya sosok dirimu sesungguhnya
Kesan pertama perkenalan kita
Mampu memberikan serpih gambaran tentang hidupmu
Sedikit jiwa.
Sedikit rasa,
Sedikit sifat yang kamu miliki.
Meski sedikit yang kamu berikan namun berarti aku rasakan
Mungkin, mampukah harapan impianku
Menjadi sesuatu yang nyata untuk dirasakan
dan di nikmati bersamaan dengan kehadiranmu?
Mungkin pergantian hari yang akan mengetahuinya nanti
Dan baru satu hal di hari ini yang aku rasakan:
Senang bisa mengenal kamu.


To : Handini (23 Juni 1988)
20 September 2002

Benarkah Seorang Wanita di Lahirkan ke Dunia Hanya Untuk Melayani Seorang Lelaki?

0

…sangat benar keadaannya, kalau sebenarnya wanita di lahirkan ke dunia hanya untuk melayani seorang lelaki!
Jawaban telak dari teman Tessa masih terngiang dengan jelas ditengah perenungannya dengan kehidupan yang sedang di jalaninya.
Sekarang ini, terus menerus ia memahami dan menghayati jawaban dari sebuah pertanyaan yang ia lontarkan sendiri ketika sedang berbincang-bincang dengan rekan sepropesinya,
“Apakah benar wanita di lahirkan ke dunia untuk melayani seorang lelaki?

. . .

“Kenapa juga Aku harus menanyakan hal ini, pertanyaan bodoh dengan jawaban yang sangat bodoh pula…
Sejenak pikiran Tessa kosong dan ia pun berusaha menjawab sendiri pertanyaannya itu,
Ya, memang benar jawabannya : wanita, terutama Aku di lahirkan di dunia ini hanya untuk melayani para lelaki, melayaninya hanya untuk kepentingan nafsu birahi semata.
Begitulah tugasku sehari-hari…


Helaan nafas panjang terdengar memecahkan kesunyian di akhiri dengan robohnya tubuh Tessa di sofa kesayangannya.
Setelah itu hening…
Hening…
Dan hening.


Jakarta, Juni dua ribu dua
___________
- Dalam kenangan, satu malam yang akan abadi bersama waktu: Putri Geisha.

Ke–semu–an

0

Segala rasa cinta yang kini Aku punya hanyalah kegiatan semu yang melemahkan detak jantungku. Dan membuat lemas tulang belulangku.

Serta ceceran darah yang menetes di setiap lukaku membanjiri lantai tanah yang tubuhku ini berpijak, seakan meronta lirih memohon sebuah ampunan atas secerca luka yang tak pernah bisa terobati…

Masih pantaskah Aku merasakan wangi cinta yang memang diperuntukkan untuk semua mahluk di alam semesta yang mempunyai hati dan rasa? Apakah Aku masih pantas ?!

Setelah penjelajahan cinta yang Aku alami memberikan hasil nyata sebongkah luka yang perih di setiap inci bagian di jasadku ini, sehingga kepedihan abadi pun tak dapat Aku elakkan kehadirannya di kehidupanku ini.

Seolah-olah hidangan anggur yang beracun hanya dikhususkan untukku seorang.
Tanpa setetes pun boleh di bagikan untuk manusia di samping-sampingku
Tidak, tidak boleh…

Hanya Aku…
Sendiri…!


Malaka Sari
Agustus 2002

berubah

0

Aku berubah bukan karena keadaan
tapi di karenakan kebutuhan hidupku
yang selalu ingin dapat berganti-ganti warna
tapi tetap memiliki jalan pokok
yang memang harus segera aku capai baik lambat maupun cepat
Mungkin kamu itu salah satu warna yang pernah aku miliki.
Mungkin.


21 Agustus 2002

Tidak Tepat

0

Sudahlah,
Kehadiranmu di kehidupanku hanya membuat suasana makin kacau.
Tak ada gunanya kamu hadir karena yang sekarang aku butuhkan adalah seorang dewi penolong yang mampu membuat keadaanku menjadi lebih baik
dari yang sekarang Aku alami.
Bukannya pahlawan kesiangan yang membuat kekacauan menjadi kesengsaraan.
Jadi lebih baik kamu enyahlah
untuk waktu yang tidak bisa ditentukan
Menghilanglah bersama gelapnya malam
yang tidak pernah menjumpai sang pagi
Kekallah engkau bersamanya
Dan jangan pernah lagi mencoba untuk menyentuh
sesuatu yang tidak pantas untuk kamu sentuh
Apa yang ada dan apa yang terjadi di kehidupanku ini.
Kamu mengerti?


Agustus 2002

“Mencintai Seorang Wanita Yang Telah Menjadi Milik Orang Lain"

0


Ya, itulah kebodohan yang sampai saat ini aku lakukan
Sebuah kelakuan yang tidak bisa di terima oleh akal sehat
Tapi memang begitulah kenyataan yang kini menyelimuti jiwa ini
Ingin Aku mencoba untuk membohongi diri
walalu hanya sekali
But, I can’t do that…
Tidak tahu aku harus berbuat apa agar aku bisa menerima dan memahami realita ini…

Forget it – I think impossible!!!
Ya…
Sangat tidak mungkin juka detik ini juga aku harus melupakannya
Menghapus memori tentang dia dari kehidupanku ini
Aku merasa jiwanya merekat erat di pelupuk hati
Susah untuk di lepas
Bagaimana bisa aku tidak menyayanginya
Karena prilakunya yang sangat utuh
memberikan kelembutan
Manis dan kehangatan belaian kasih sayang
dan (mungkin) cinta yang telah dia curahkan untukku…
Tapi entah untuk saat ini
Apakah dia masih memiliki utuh rasa itu?
Hanya dia yang mengetahui
dan sedikit yang aku rasakan
Andai…

22 Juli 2002

Sama Saja

0

Kenapa sih manusia wanita lebih mudah dalam urusan melupakan sebuah kejadian di bandingkan manusia lelaki
Malam ini mereka merasakan kepedihan serta kesakitan
Esok pagi mereka terlihat ceria kembali
Sepertinya mereka tidak mengalami kejadian semalam
Aneh bin ajaib, dan salut Aku buat mereka…

Hebat,
Aku juga menyaluti kamu yang dengan mudah membuat ini berakhir
dan membuat awalan baru dengan yang lain
Ya, kamu memang wanita yang sungguh hebat…
Aku sungguh heran dengan prilaku wanita yang seperti itu
Tapi yang lebih Aku heranin hal itu terjadi sama kamu!
Sekilas kamu memang sangat beda dengan wanita pada umumnya
Tapi ternyata kamu juga punya banyak persamaan
dengan umumnya wanita,
Ya kamu sama saja!
Bisa aku bilang ketidak sempurnaanmu telah terlihat jelas
Jelas sekali aku melihat dan merasakannya
Bahkan yang sangat membuat itu menjadi terkesan sangat mendalam,
Kamu sendirilah yang membuat ketidak sempurnaanmu menjadi nampak nyata di kehidupanku
Ya,
Sangat amat nyata Aku rasakan
Kamu telah membuat luka yang dalam di hatiku!
Aku terluka...

Juli 2002

Apakah Aku Bisa Membuat Kamu Bahagia

0

Apakah Aku bisa membuat kamu bahagia?
Seperti kamu yang telah membuat Aku terbahagiakan
oleh semua prilakumu,
ucapanmu,
serta sentuhanmu...
Aku takut!
Sangat takut membuatmu menjadi kecewa.
Aku sangat takut tidak bisa membuatmu bahagia
Bantu Aku!
Aku butuh bantuanmu
Aku butuh pertolonganmu
Bantu Aku agar Aku bisa membuatmu bahagia
Seperti kamu yang sangat bisa membahagiakan Aku
Sangat amat bahagia!


2002

P a g i

0




Pagi lagi
Pagi lagi…

Bosan Aku dengan pagi
Bosan Aku dengan pijaran sinar mentari
Yang mengharuskan sang manusia memulai dan memulai
dan terus memulai dari awal
Apa yang harus dikerjakannya
Demi bertahan,
Bertahan dari kelaparan,
Bertahan dari kenistaan hidup ini,
Bertahan hidup!
Pagi melambangkan :
Keramaian,
Kebisingan,
Kemunafikan,
Keterpura-puraan,
Kebusukan,
Kecongkakkan,
Kekejian,
Kenistaan,

Dan berbagai macam persoalan
yang membengkakkan telinga
Serta membusukkan hati.

Itulah yang membuatku muak
dengan yang namanya pagi
Muak dengan keadaan.
Keadaan dimana :
Kecerahan menjadi suram,
Kebenaran menjadi laknat,
Kebersamaan menjadi pengkhianatan.

Shiit!!!


Jakarta, 20 Februari 2002

Salah Serba Salah

0

Apa memang Aku salah?
Lalu, perbuatan apa yang membuat Aku jadi salah?
Apa benar Aku salah?
Dari segi apa Aku patut disalahkan?
Apa ada dalilnya perbuatan Aku itu salah?

“…ini pasti salah… itu pasti salah…semua-muanya pasti salah…bisa diomelin…bisa di jutekin…sementara Aku…ya, pasrah saja…!!!” *)

Ya, anggaplah Aku salah!
Lalu, apa yang kini harus Aku perbuat?
Aku harus melakukan apa?
Apa bisa? Dan bisa di pahami?
Dan, selesaikah semuanya?

Ya sudah, maafkan Aku ya?
Aku –walau terpaksa– mengaku salah!
Moga kamu mengerti dan memahami semua!


2002
*) Diambil dari bagian lirik lagu Serba Salah - SLANK

Sekedar Pengantar

2

Perkenankan saya yang awam ini, sedikit berkisah tentang pembuatan blog ini. Mungkin saya terlalu tinggi dan sok hebat dalam menuturkan setiap kisah yang saya alami dalam kehidupan saya ini ke dalam sebuah kata-kata, dan dikumpulkan menjadi blog.

Setiap kata-kata saya ini, saya tulis seperti buku harian yang tidak utuh, karena saya menulisnya disembarang tempat, berceceran entah kemana, dan yang ada di dalam buku ini merupakan kumpulan tulisan-tulisan saya yang terselamatkan, walau sempat menyesali diri sendiri karena cukup banyak tulisan yang hilang atau sengaja saya buang maupun saya bakar, sayang juga. 

Saya tidak bisa mengkategorikan kata-kata saya ini, entah berbentuk puisi, sajak, prosa, narasi, atau curhatan. Saya tidak tahu, apalagi kalau disuruh mendefinisikan puisi, sajak, prosa dan narasi saya benar-benar tidak tahu. Yang saya tahu kata-kata ini adalah hasil corat-coret hati saya sendiri.

Saya memang terlalu bodoh karena tidak bisa mengkategorikan tulisan saya ini. Maaf. Kata-kata ini memuat segala sesuatu yang berkenaan dengan kehidupan saya dari masa ke masa. Segala yang saya tuliskan di dalamnya merupakan hasil dari perasaan-perasaan yang saya alami dan saya rasakan. Baik yang memang sebuah kisah nyata maupun kisah bualan atau dibuat-buat, maklum saya ini memang senang sekali berkhayal dan bermimpi yang macam-macam. Mengkhayalkan sesuatu yang belum pernah saya rasakan, dan saya memaksakan untuk merasakannya. Ternyata, khayalan yang terwujudkan masih kalah menyenangkannya dibandingkan khayalan yang lebih gila lagi dari apa yang kita harapkan.

Tidak ada yang lebih menyenangkan di bandingkan berkhayal. Juga tidak ada yang lebih mendamaikan daripada bermimpi, dari pada berkutat pada kehidupan nyata yang hanya akan membuat hati semakin miris, karena kenyataan tidaklah seindah seperti yang sering saya impikan. Dan karena saya manusia, maka saya berhak untuk berkhayal dan bermimpi. Juga di tulisan ini walaupun keterlaluan, tapi tetap bersumber dari hati dan nurani saya sendiri.
    Dalam rentang waktu yang berjalan sangat cepat ini saya menjalani kehidupan yang sama seperti manusia pada umumnya. Menjalani hari-hari dengan berbagai perasaan yang tidak melulu stabil di jalurnya. Ibarat roda yang berputar, kadang di bawah kadang diatas, bahkan sering juga diam di tempat. Dan juga kehidupan yang saya jalani ini baik dari kecil maupun sampai renta nanti, pasti banyak cipratan warna yang akan memperindah atau juga malah mengotori kehidupan saya. Dan saya percaya itu terjadi.

Walau tidak semua saya menjabarkannya secara lengkap di tiap waktunya, tapi ada beberapa saat dimana putaran roda dan cipratan warna kehidupan saya, dapat saya abadikan melalui kata-kata yang buruk ini. Perasaan. Sampai saat ini saya masih tidak mengerti terbuat dari apa sebuah perasaan itu. Yang bisa sedemikian rupa membuat saya merasakan sesuatu yang aneh di dalam dada ini. Sesuatu yang tidak berbentuk tapi dapat saya rasakan dengan jelas.

Saya sebagai manusia, juga punya perasaan. Yang kadang kala melompat-lompat dari senang ke sedih, dari gembira ke duka. Tersenyum karena cinta maupun menangis karena luka. Kesendirian, keterasingan, kecemburuan, bahkan sampai pada kemunafikan saya pada diri saya sendiri. Sebagian besar kata-kata di blog ini berkisah tentang seputar cinta dan luka. Yang lagi-lagi saya yang dungu ini sok mengerti akan cinta, padahal kalau ditanya apa artinya cinta pun saya pasti hanya bisa cengegesan.

Tapi tidak halnya dengan luka. Bila saya ditanya tentang apa itu luka, saya memang tidak akan berbicara banyak, tapi saya akan mengatakan, “Dia ada disini, di dalam dada ini,” sambil memegang dan mencengkeram dada dengan tangan kanan saya. Dan ada juga kata-kata yang memuat tentang pertentangan-pertentangan saya dengan apa yang saya alami, semacam menuntut keadilan atas ketidakadilan yang saya terima. Padahal setelah saya baca ulang, ternyata saya sangat berlebihan, tidak mensyukuri nikmat hidup yang telah diberikan oleh-Nya.

Setiap ada kesalahan, saya selalu saja sering menyalahkan dan mengkambing-hitamkan apa yang ada di kehidupan ini, tanpa pernah bercermin pada diri saya sendiri, bahwa sayalah sumber kesalahan itu. Kata-kata ini sekalian menjadi bahan introspeksi diri saya bahwa saya terlalu rendah sebagai seorang manusia, dan sebagai bukti bahwa saya pernah mengalami yang namanya keboborokan baik moral, hati, maupun sikap. Toh, saya tetap manusia. Yang tidak akan mungkin bisa sempurna.

Di samping sebagai sebuah pengalaman, dari yang menarik, maupun sampai yang memuakkan. Saya ingin sesuatu yang pernah saya alami di suatu kesempatan yang lalu dapat saya kenang kembali di suatu kesempatan yang akan datang. Karena walau bagaimanapun kenangan akan selalu ada didalam diri manusia. Tidak akan pernah mati.

Tujuan adanya blog ini sebenarnya memang untuk saya nikmati sendiri, tapi saya yakin pasti ada juga yang berminat membacanya –-walau setelahnya pasti akan muntah-muntah karena bahasanya yang sangat sok berpuitis padalah tatanan katanya tidak beraturan. Belum lagi dengan dahi yang berkerut-kerut, mencoba mengartikan setiap kata yang telah tertulis dan bertanya dalam hati, “Ini tulisan apa sih, maksudnya apa coba, dasar enggak jelas!!!”

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua manusia yang menjadi pusat inspirasi dan pusat khayalan saya, juga pada alam semesta tempat saya singgah, mentari pagi sampai senja, bulan sabit hingga purnama, bintang-bintang. Serta: Cinta, kasih sayang, manja, kemesraan, kerinduan, kedamaian, ketentraman, keindahan, ketenangan, kebahagiaan, kenikmatan, kesejukan, kelembutan. Juga: luka, darah, duka, airmata, kegelapan, kehampaan, kepedihan, pengkhianatan, kemunafikan, kekejaman, kebusukan, kebodohan, kenistaan, keterasingan. Serta untuk Khayalanku, semoga tidak pernah mati... 

Salam,

Duren Sawit, 2002